Senin, 15 April 2013

Serupa Tapi ''Tetap'' Tak Sama Chap 3


Chap 3 datang chingu
Ok kita lanjutkan ke galauan ChangKyu couple.


Flashback On

“aku sudah jenuh Min, aku kesepian, kau selalu tak ada untukku. Kau selalu memprioritaskan club mu daripada aku. Kau selalu membatalkan kencan kita, kau selalu membuat janji akan menggantinya lain hari, tapi nyatanya sampai sekarang pun kau tak pernah mengungkit hal itu. Aku tak akan pernah melupakannya Min.” jelas Kyuhyun sambil menahan air matanya
“ aku pulang dulu, tak usah mengantarku. Aku akan bayar bill-nya”
Changmin hanya menatap kosoong bangku Kyuhyun, dia tak mampu lagi berucap.
“memang benar. Aku tak punya waktu untukmu Kyu” gumamnya
“aiisshhhh sial”

Flashback Off

Tiba-tiba awan gelap nan hitam datang menghampiri Changmin, selama berpuluh-puluh tahun berpacaran, Changmin belum pernah mengalami hal yang disebut ‘’GALAU’’.

“ternyata rasanya sesak” ujarnya pada dirinya sendiri

Dengan buru-buru Changmin meraih ponselnya, dan menghubungi Yunho. Dia tak tahu lagi harus mengadu kepada siapa selain kepada Hyung ter’cinta’nya itu

“Yeoboseo, hyung.

Ani aku sedang bad mood saja.

Bisa aku kerumahmu Hyung? Ada yang ingin kubicarakan.

Mwooooo?? Kau sedang dirumah Jae Unnie?

Ne, aku akan segera kesana. Suruh Jae Unnie memasakan ramen untukku hyung. Aku lapar sekali”

Tut tut tut

Ternyata kegalauan yang menyelimuti Changmin pun masih bisa dikalahkan oleh cacing Planaria Sp  yang berhabitat di tubuh Changmin. Dengan entengnya menyuruh kekasih Hyungnya untuk memasakkan  ramen untuknya.

Buru-buru Changmin menuju kerumah Jaejoong, untuk menemui Yunho. Changmin pun juga sudah lupa bahwa dia baru saja bertengkar hebat dengan Kyuhyun

10 menit kemudian, Changmin tiba dirumah Jaejoong. Begitu pintu dibuka, Changmin bisa merasakan bau wangi yang berasal dari dalam rumah. Jaejoong memang tipe yeoja yang menyukai kebersihan, kerapian dan keindahan. Dia bahkan memasang aromaterapi hampir disudut rumah.

Saat Changmin tiba disana, dia tak mendapati Yunho.

“Unnie, mana Yunho hyung?”

“eoh? Dia sedang tidur. Biarkan saja dulu, kau makan dulu saja, ceritamu nanti saja kalau Yunho sudah bangun. Aku sudah memasakan ramen seperti pesananmu tadi”

“aigoo Unnie, kau ini pengertian sekali. Memang cocok jadi istri Yunho hyung. Unnie kau serius? Khamsahamnida unnie.”

“sudahlah kau makan dulu. Jangan banyak bicara”

Dengan lahappp Changmin langsung menyerbu ramen buatan Jaejoong, dan tak lama kemudian Yunho keluar dari dalam kamar Jaejoong sambil mengucek matanya. Jaejoong ikut mengekor dibelakangnya. Rambutnya pun masih acak-acakan.

“apa yang barusan mereka lakukan?” piker Changmin

Tiba-tiba…

“Ya Evil, kau itu kenapa? Tiba-tiba ingin menemui ku. Ada masalah?”

“ne tentu hyung. Ini tentang Kyuhyun”

“duduklah disini. Ceritakan padaku”

Selama hampir 15 menit Changmin bercerita awalnya pertengkarannya dengan Kyuhyun barusan. Yunho dan Jaejoong menyimak dengan serius.

“jadi begitulah Hyung, Unnie”
“aisshhh, kau juga yang salah Min. seharusnya tak kau biarkan mulutmu itu berucap janji-janji. Jangan buat janji yang tak bisa kau tepati Min. menepati janji itu sangatlah sulit.” Ucap Jaejoong

“lagipula, seharusnya kau itu lebih mengerti keadaan wanita Min. jangan mementingkan dirimu sendiri.” Timpal Yunho

“lebih baik sekarang kau meminta maaf pada Kyuhyun, dia itu yeoja Min, yeoja juga punya hati, dia juga punya perasaan, jangan seenakmu sendiri.” Ledek Jaejoong

“dan kusarankan, perbaiki hubunganmu dengannya Min. setiap orang punya batas kesabaranya sendiri. Jangan membuat dia kesal.” Usul Yunho

“tapi hyung, aku bahkan tak tau sekarang dia dimana. Aku akui memang kusalah tapi, apakah harus aku yang mengalah?”

“posisinya memang kau yang salah Evil. Jangan gengsi. Lelaki lebih jantan bila dia mengakui hal yang telah diperbuatnya. Jangan pikirkan gengsi mu.”

“semoga saja Kyuhyun mau menerima maafmu Min. kesalahanmu itu sudah sangat fatal. Jangan sampai dia mengambil tindakan EKTREM.”

“baiklah Unnie, akan kucoba. Tapi sebelum itu biarkan aku makan ramen mu lagi Unnie, enak sekali” sambil membawa semangkuk ramen ke depan tv
Yunho dan Jaejoong hanya menghela nafas.



~YJ~

Incheon International Airport

Dengan gelisah Junsu menanti kedatangan Yoochun. Dia mondar-mandir kekanan dan kekiri.
Sebentar sebentar melirik jam tangannya. 15 menit lagi pesawatnya take off, tapi Yoochun belum menampakan jidatnya.

Dari kejauhan seorang namja berjidat lebar berlari terengah-engah menuju pintu D5. Sambil membawa sebungkus kado. Dia celingukan mencari kekasihnya. Dengan cepat Yoochun menemukan Junsu tengah berada di kursi tunggu sambil memeluk tas ranselnya. Ditemani oleh appa dan umma nya tentu saja, serta Kim Jae-in adik perempuannya.

“Su-ie, akkkhhh, mianhae, aaahhhhh aahhhh”

“mungkin sedikit lagi kau bisa berlari di landasan pesawat Chunnie”

“jeongmal mianhae, aku sibuk mencari ini untukmu. Aku lupa meletakkanya” sambil menyodorkan sekotak kado berbungkus warna merah maron.

“ige mwoya?”

“ne untukmu Su-ie. Mianhae aku tak bisa menemanimu, Saranghae” katanya sambil memeluk dan mencium Junsu

Sementara yang dipeluk hanya terbengong menatap keheranan, disisi lain Junsu malu karena menjadi tontonan banyak orang, namun disisi lain dia juga berat harus meninggalkan Yoochun di Seoul.

“nadoo saranghae Chunnie-ah. Bogoshippo. Aku akan pulang jika ada waktu, kau jangan nakal ne?

“ne, tentu saja. Kau bisa mempercayakannya padaku. Hubungi aku bila sudah sampai”
Junsu hanya mengangguk tanda mengerti.

Perlahan tapi pasti, Junsu melepas gandengan tangan Yoochun. Sembari berjalan kearah pintu masuk, Junsu masih sempat menoleh kebelakang dan melambaikan tangannya.

“berjuanglah Su-ie, kau pasti bisa mendapatkan apa yang kau inginkan. Fighting.” Katanya dalam hati

Dan mulai hari ini, Yoochun akan merasakan apa yang dinamakan LDR.


~YJ~



Changmin memantapkan hatinya untuk menemui Kyuhyun, dia sudah siap dengan segala macam resiko yang akan diterimanya nanti. Termasuk yang ‘ini’

Tok tok tok

Pintu dibuka dan…

BLAAARRRRRRR, Changmin tersambar badai
“kau…”

“kyu”

“mau apa kau kemari?” tanyanya sinis

“ada yang harus ku luruskan Kyu”  *macam rambut kriting saja pake diluruskan

“aniya, tak usah, semuanya sudah jelas Min.”

“kyu, dengarkan aku. Aku tak bermaksud mengingkari janjiku padamu, hanya saja…..”

“hanya saja kau tak ada waktu untuku” sambung Kyuhyun

“Kyu, aku…”

“sudahlah Min, aku sudah tak tahan denganmu. Jika kau lakukan hal itu sekali dua kali aku masih bisa menoleransi, memang itu kesibukanmu. Tapi ini sudah berkali-kali Min. aku sudah tak kuat, aku kesepian, kau bahkan jarang menelponku”

“…….”

“aku telah berpikir, rasanya, kita harus berhenti disini saja Min.”

“MWOOOOOOO????”

“kau tak dengar eoh? AKU INGIN MENGAKHIRI SEMUANYA MIN, SHIM CHANGMIN. Aku sudah muak dengan janji-janji manismu” kata Kyuhyun sambil menangis.

Ingin sekali Changmin menarik Kyuhyun dalamn pelukannya, namun dirasa itu tak mungkin. Hati Changmin hancur. Remuk tak bersisia. Bahkan bom yang menimpa Nagasaki dan Hiroshima saja masih kalah dengan kata-kata Kyuhyun barusan.,

“kyu aku tak bisa. Aku tak ingin.”

“kau harus, jika aku bisa kenapa kau tak bisa?” kata Kyuhyun lebih bsadis, bahkan sambil membawa pisau daging didepan Changmin

Pintu aparttemen Kyuhyun langsung ditutup belum sampai Changmin mengucapkan jawabannya.

Ini yang dimaksud Jae unnie sebagai ‘’TINDAKAN EKSTREM’’ Kyuhyun.

Changmin pulang, kembali kerumah Jaejoong dengan membawa oleh-oleh, hatinya yang hancur, remuk, dan telah menjadi bubuk-bubuk kayu.




15 menit kemudian


“huwwwaaaaaaaa, Unnie, Hyung”

Changmin datang kerumah dengan tangis yang sangat MerDu.

“Ya, ada apa Min? kenapa tiba-tiba kau menangis?” Tanya Jaejoong

“hiikksss, hikkssss, hikssss Unnie. Kyu shudhah menghatakhan hal yang shama sperti Unnie katakan”

Masih dengan menangis, Jaejoong menjadi tak mengerti apa yang diucapkan Changmin.

“ya ya ya, jangan menangis, uljima Min. katakan dengan benar, Unnie tak bisa mendengarnya.”
Changmin bangun dengan mata sembab dan ingus masih meler keluar dari hidungnya.

“mwoooooooo. Astaga. Jadi Kyuhyun mengatakan hal itu padamu?”

“ne Unnie, aku tak mau berpisah dengannya Unnie, hanya dia belahan ‘’jiwaku’’” tangis kembali pecah

“uljima Min, sudh sudah mungkin ini yang terbaik untuk kalian”



*Changmin tetap menangis.



Setelah beberapa kali menenangkan Changmin, akhirnya dia tertidur. Masih dengan ingus yang meler keluar. Yunho pulang saat Changmin sudah tertidur.
Jaejoong menceritakan hal itu pada Yunho. Yunho bahkan sudah menduga bahwa hubungan mereka pasti akan berakhir. Yunho merasa Changmin belum memiliki tanggung jawab dan belum bisa memegang sebuah komitmen. Lebih tepatnya masih LABIL.
Dan malam itu, merupakan malam kelabu untuk Changmin.
*poor Changmin.

~YJ~


Pagi itu saat Yunho dan Jaejoong sudah bersiap untuk berangkat kuliah, Changmin masih tertidur pulas dikamar Moon Young.

“mungkin dia lelah semalaman menangis Yun, aku sudah membuatkan sarapan untuknya, jangan khawatir”

“biarkan saja dia disini dulu Jae. aku kasihan padanya. Kau tak keberatan?”

“aniyo, dia sudah seperti adikku sendiri. Kajja kita berangkat”



Setibanya di kampus, Yunho kaget melihat Yoochun berangkat sendirian. Tak terlihat bebek kecil Yoochun.

Biasanya mereka selalu berangkat bersama

“Ya Chun, mana Junsu?”

“eoh Junsu, dia sudah pindah ke Bangkok Yun, dia kan mendapatkan beasiswa. Kemarin siang dia berangkat”

“aigoo, aku lupa Chun, mianhae aku tak bisa mengantar dia,  sampaikan salamku untuknya ne?”

“tentu saja, omong-omong mana dongsaeng evilmu itu Yun?”

“dia dirumah Jaejoong, sedang galau diputuskan sepihak oleh Kyuhyun.”

“aigoooo kasihan sekali. Sudah evil tertimpa tangga pula”

“sudahlah ayo masuk kelas”




Changmin bangun saat matahari sudah terik. Dengan malas-malas dia bangun dan menemukan memo unnie nya di pintu kulkas

Aku sudah masak untukmu. Cepat dimakan Minnie, jangan buat cacing mu marah.
Masuklah kuliah bila kau sempat

“Dia memang bukan unnie kandungku, tapi perhatiannya padaku melebihi dari siapapun” gumamnya

Dengan cepat Changmin makan dia bergegas masuk ke kampus, dia sudah tak peduli jika harus bertemu Kyuhyun, dia sudah ikhlas, sudah rela lahir batin.

Saat Changmin tiba, dia langsung menuju ke kafetaria, mencari Yoochun, Yunho, dan Jaejoong disana. Sekali tengok langsung ketemu dengan 3 orang kesayangannya itu

Kedatangan Changmin disambut dengan ledekan Yoochun yang tiada henti.

*Siapa yang evil sekarang


“Yo Minnie-ah, kenapa matamu sembab nak? Kau tak diberi makan oleh unnie dan hyungmu?” ledeknya

“apa apaan kau hyung, gwenchana, aku tetap kyeopta seperti biasanya. Dan ingat Hyung, aku sudah tak evil lagi. Aku ingin menjadi malaikata penolong yang keyopta macam Jae unnie” Jawabnya dengan PD

“aku yakin, pasti hyungmu itu sudah memberimu pelajaran berharga bagaimana caranya tobat dari namja evil”

“YA !! hyung, aku sudah tak evil. Kau tak menyimak kalimatku barusan? Aku sekarang menjadi kyeopta dan hari ini aku mendedikasikan diriku sebagai adik sekaligus anak Jae unnie dan Yunho Hyung” sambil membusungkan dada.

Yunho dan Jaejoong yang mendengar itu langsung tersedak. Yunho bahkan nyaris menyemburkan jus jeruknya ke Yoochun.

“apa maksudmu evil eh maksudku Minnie?” Tanya Yunho

“wae hyung? Kau tak suka? Saat kalian berdua menasehatiku kemarin aku seperti seorang anak yang dibuang oleh orang tuanya lalu bertemu dengan 2 orang malaikat yang menyelamatkanku dari keterpurukan dan kegalauan” ujarnya


*sejak kapan pula Changmin menjadi begitu puitis bak pujangga.


Yoochun, Yunho, dan Jaejoong hanya terbengong saling menatap mendengar penuturan dongsaeng nya itu.

“ku dengar kau putus dengan Kyuhyun?” Tanya Yoochun mengalihkan perhatian

“ne memang benar, aku yang salah Hyung, Tanya lah pada umma dan appa ku” sambil menunjuk Jaejoong dan Yunho dengan sedotan.

“Ya Minnie, apa apaan lagi kau ini, ada-ada saja” Yunppa meledak

“lengkap lah sudah, aku sekarang berhubungan jarak jauh dengan Su-ie, si Evil eh maksudku si Kyeopta ini putus dengan yeojachingu nya, Yunho dan Jaejoong tetap menjadi pasangan abadi.”

“ hidup kita aneh sekali Chun, terlihat serupa tapi ternyata tak sama” sambung Jaejoong yang sedari tadi diam.

“apakah aku bisa memanggil kalian umma dan appa sekarang?” Tanya Changmin polos

“ne tentu saja” jawab Yunho sambil merangkul Jaejoong.

Meledak lah tawa ke 4 orang itu. Memang hidup tak ada yang sama. Terkadang apa yang kita inginkan tak bisa menjadi kenyataan.


FIN
Gimana chingu? Pada gak mudeng alurnya ya?
Gimana? Kelambatan kan alurnya? Atau malah kecepetan?
Admin pamit dulu,* bawa kabur Changmin








Tidak ada komentar: