Mian lama menghilang. sibuk sam kegiatan sekolah :D
nih author kasih yang chap 2.
Pada suatu hari ketika Yunho akan berangkat
ke kampus HP nya berdering. Menandakan ada pesan masuk, tentu saja Yunho
mengetahui siapa yang mengirimi pesan padanya pagi-pagi hari seperti sekarang
ini.
You’ve
got 1 message
From
: JaeJoongie
Yun,
kau sibuk? Bisa kau mengantarku ke cemetery hari ini?
Apa maksud Jaejoong mengajak Yunho ke
cemetery. Dia ingin menziarahi siapa?
To
: JaeJoongie
Ne
tentu saja. Aku tunggu didepan ne
Selesai mengirimkan pesannya Yunho bergegas
mengeluarkan mobilnya dari dalam garasi, terlihat Jaejoong sudah ada didepan
rumah Yunho dengan mengenakan balutan dress berwarna biru dongker namun ada
yang aneh dengan wajah JaeJoong hari ini, dia terlihat murung. Wajahnya pun
juga terlihat lemas tanpa semangat.
Setelah masuk ke dalam mobil Yunho,
JaeJoong hanya diam, beberapa kali Yunho memergoki Jaejoong menghela nafas
beberapa kali, namun kecurigaan Yunho itu hanya disimpan dalam hati. Selama
perjalanan ke Cemetery, Yunho dan Jaejoong lebih banyak diam.
25 menit kemudian 2 orang beda gender ini
sudah berada didalam Cemetery, Jaejoong mendahului Yunho masuk ke dalam,
terlihat juga Jaejoong membawa sebuket bunga mawar putih. Jaejoong menhentikan
langkahnya didepan nisan CHOI SIWON. Jaejoong berdoa selama beberapa saat
kemudian menaruh bunga mawarnya didepan nisan namja tersebut. Dalam kepala
Yunho sudah muncul banyak pertanyaan yang ingin disampaikannya pada Jaejjong,
Yunho juga melihat nama Kim Heechul disamping kiri makam Choi Siwon. Terlihat
makam ini masih baru.
‘siapa lagi 2 orang ini?’
‘mungkinkah namjachingu Jaejoong?’
‘lalu siapa Kim Heechul?’
‘nama marga mereka sama, mungkinkah kakak
Jaejoong? Atau istri Choi Siwon?’
Yunho melamun beberapa saat sampai Jaejoong
menoleh padanya dan memanggil namanya beberapa kali Yunho pun tak sadar.
“Yun, kau kenapa? Gwenchana? “
“ah ah Aniya Jae. sudah selesai?” Tanya
Yunho sedikit panik.
Jaejoong menoleh ke belakang sebentar
“Ne sudah selesai urusanku disini, ayo kita
keluar akan kuceritakan beberapa hal padamu” Jaejjong sudah menggamit lengan
Yunho pelan.
Mereka sedang duduk dibawah pohon akasia
yang sedang berbunga hari itu, duduk di sebuah bangku panjang ditemani
secangkir coffe latte yang dibelikan oleh Yunho. Cuaca sedang cerah hari ini.
Angin pun bertiup dengan lembut membelai kedua orang itu. Yunho duduk disamping
Jaejoong yang sedang asyik menatap ke langit biru yang cerah tanpa tertutup
awan putih, Yunho sendiri menikmati melihat yeoja disampingnya kini, wajahnya
terlihat sangat polos, sesekali terlihat bibir cherry nya menyunggingkan senyum
yang manis.
“jadi, boleh aku bertanya sekarang?”
“ne tentu saja, apa yang ingin kau tanyakan
Yun?” jawab Jaejoong sembari menggeser posisi duduknya menghadap ke Yunho
“ Choi Siwon. Nuguya Jae?”
Jaejoong tersenyum sambil tertunduk
sebentar lalu berganti menatap Yunho intens.
“ku ingatkan kau lebih dulu ne Yun. Saat
aku menjelaskan padamu nanti kau jangan marah padaku”
“ne, ayolah ceritakan padaku”
Jaejoong kembali menatap Yunho, menatap
mata musang itu jauh lebih dalam, seolah dia menemukan sesuatu di dalamnya.
“dia namjachinguku Yun. . .”
JEDEEERRRRRRR !!!!!
Dunia Yunho runtuh seketika, ternyata benar
apa yang difikirkannya tadi, Yunho seolah tersambar petir, saat mendengar hal
itu dari Jaejoong dia sedikit tersentak dan coffe latte nya juga sedikit tumpah
ke tanah. Namun agaknya Jaejoong tak menyadari hal itu.
Jaejoong kembali menatap Yunho lalu
melanjutkan kembali ceritanya.
“aku sudah hampir 2 tahun bersama Siwon,
selama itu pula aku merasakan bahwa dialah namja yang cocok untukku, bahkan
umma dan appa ku sudah mengatakan bahwa kami harus segera menikah. Tapi apa kau
tahu Yun, dia itu namja yang baik, dia seperti buku kosong, yang menawarkan
kekosongannya untuk diisi dengan tulisan yang bisa dibaca oleh setiap orang.
Dia juga orang yang ramah, hangat, dan tidak sombong, selama bersamanya yang
kurasakan hanyalah senang dan nyaman” Jaejong sesekali menatap kembali coffe
latte nya yang mulai mendingin, menatap mata Yunho, menatap langit, lalu
menatap wajah Yunho lagi. Yunho bisa melhat ada raut kesedihan saat dia
menceritakan sosok Siwon padanya.
“kemudian, dia mengatakan kalau dia akan
menikahiku, aku sangat bahagia sekali. Kami bahkan sudah merencanakan rencana
pernikahan kami kelak. Menyusun semua perlengkapannya, dari mulai memilih gaun
pengantin, fitting baju pengantin, memilih lokasi pernikahan, gereja mana yang
akan kami gunakan untuk acara pemberkatan.” Jaejoong menghela nafas sejenak,
suaranya mulai bergetar, dan matanya berkaca-kaca menahan tangis.
“namun itu semua tidak akan pernah terjadi
Yun, 3 hari sebelum Hari-H, dia kecelakaan. Pagi harinya dia sempat berpamitan
padaku kalau dia akan mengunjungi rumah saudaranya di Busan, dalam perjalanan
ke sana dia mengalami kecelakaan, mobil yang dikendarainya menabrak sebuah truk
bermuatan. Yang lebih mengejutkannya lagi, saat kecelakaan itu terjadi, dia
bersama seorang yeoja. Yeoja yang kuketahui sebagai KIM HEECHUL, dia adalah
seonbae ku di kampus. Siwon meninggal saatperjalanan menuju Rumah sakit,
sedangkan Heechul, dia meninggal di lokasi.” Jaejoong mengakhiri ceritanya
dengan menahan nafas sambil meremas ujung dress nya. Matanya sudah mulai
berair, tanpa Jaejoong sadari dia telah menangis. Yunho langsung merangkul
Jaejoong yang
sudah sangat sedih menceritakan kembali masa lalu nya tersebut.
“mianhae Jae, tak seharusnya kutanyakan hal
ini padamu. Aku sudah membuatmu sedih. Mianhae” ucap Yunho penuh sesal.
Suaranya lirh hanya didengar oleh Jaejoong
“gwenchana Yun. Kurasa kau memang perlu
tahu masa lalu ku.” Tangisnya sudah mulai berhenti, namun mata nya masih merah
“mianhae Jae, tapi 1pertanyaan lagi. Kenapa
kau masih mengunjungi makamnya jika Siwon sudah mengkhianatimu? Tidak kah kau
sakit hati padanya?”
“sudah kulupakan semua rasa sakit hatiku
Yun, kalaupun sekarang mereka berdua masih hidup toh mereka juga akan lebih
menyakitiku lagi kan? Aku sudah belajar menerima semuanya Yun, tak ada yang
perlu disesalkan. Lagipula aku sudah memaafkan mereka, tak ada dendam dalam
hatiku, aku mengunjungi mereka hanya sekedar untuk menengok keadaan mereka disini”
“kau berbesar hati sekali Jae. aku kagum
padamu”
“ne terima kasih Yun.”
“em omong-omong apakah kau sudah kembali
membuka hati untuk seseorang lagi setelah disakiti olehnya?”
Jaejoong tersenyum mendengar pertanyaan
Yunho. Lalu menatap mata musang itu lagi.
“menurutmu apakah aku harus menolak namja
disampingku ini?” jawabnya sambil tersenyum
Yunho menjadi salah tingkah mendengar
perkataan Jaejoong, mungkinkah Jaejoong juga menyukai Yunho seperti apa yang
Yunho rasakan padanya selama ini?
Jaejoong sendiri sudah mengobati rasa sakit
hati Yunho pada Jae-In yang begitu mendalam, Yunho bahkan merasakan dunianya
sudah menjadi satu dengan dunia Jaejoong.
Kedekatan mereka berdua pun sudah ramai
dibicarakan oleh teman-temannya.
“jadi, Kim Jaejoong. Maukah kau menerima
Jung Yunho, orang yang selama ini berbicara padamu menggunakan buku gambar,
yang selalu menelponmu pukul 5 pagi untuk membangunkanmu, orang yang selama ini
selalu menceritakan lelucon untukmu sebagai namjachingumu yang setia dan
menerimamu apa adanya termasuk masa lalu mu yang ya cukup suram kelam dan
kelabu? Pinta Yunho dengan mata berbinar.
Jaejoong tertawa dengan keras mendengar
penuturan Yunho. Ternyata dia namja yang
cukup kocak juga piker Jaejoong.
“ya kenapa kau tertawa? Apa yang lucu?”
“aniya aniya, tak ada yang lucu Jung em
mian Yun. Ehem ehem.
Baiklah, aku mau” ucapnya dengan pipi merah
merona ditambah dengan bibirnya yang mengerucut dengan sempurna. Membuat nya
sangat imut dan menggemaskan. Namja mana yang tak tertarik bila melihat Jaejoong
seperti ini.
Daaannn berita ‘berpacarannya’ mereka pun
menjadi HEADLINES NEWS di kampus. Semua orang mengucapkan selamat atas
bersatunya 2 orang ini. Tak terkecuali teman Yunho, Yoochun. Namja playboy
berjidat seksi nan lebar(?) ini juga turut berbahagia mendengar bahwa temannya
sudah memiliki tambatan hati lagi.
Tak terkecuali Jae-In. Saat dia berada di
perpustakaan dia tak sengaja bertemu dengan Yunho. Tak lupa juga dia mengucapkan selamat pada
namja jangkung bermata musang tersebut.
“selamat Yun. Ku doakan semoga kalian bisa
langgeng sampai ke pelaminan.” Ujar jae-In sambil mengulurka tangannya ke Yunho
Yunho melirik sekilas lalu menjawab uluran
tangan Jae-In.
“ne khamsahamnida Jae-In ah’’
‘’kulihat dia yeoja yang baik, cocok
untukmu.’’
‘’memang begitu, dia sangat baik. Dan
menurutku juga sudah pas menjadi istriku kelak’’
‘’kudoakan semoga doa mu terwujud Yun. Aku
permisi dulu. Annyeong’’
Yunho hanya tersenyum menjawab penuturan
Jae-In, sejujurnya dia masih merasa sedikit kesal dengan mantan yeojachingunya
itu.
‘ Masih bisa-bisanya mengucapkan selamat
padaku. Tak ada dosa sedikitpun Nona Choi?’
Malam harinya orang tua Yunho mengundang
keluarga Jaejoong untuk makan malam bersama dirumah Yunho, namun sayangnya
orang tu Jaejoong sedang tak ada dirumah, yang ada hanyalah Jaejoong serta adik
laki-lakinya Kim Taecyeon. Namun begitu orang tua Yunhodengan senang hati
menyambut kedatangan Jaejoong dan adiknya yang tak kalah jangkung dan tampan
itu. Selama makan malam pun Jaejoong banyak bercerita tentang latar belakang
keluarganya. Dia juga bercerita bahwa dia dulu sewaktu SMA adalah anak yang
dianggap ‘’nerd’’ dalam pergaulan Karena Jaejoong sedikit kuper dan hanya
berteman dengan sedikit teman. Dan yang tentu saja paling heboh mendengar
cerita Jaejoong adalah Umma Jung, beliau sangat intens dalam mendengar cerita
Jaejoong, sesekali beliau hanya termangu mendengar ceritanya, kadang juga
sampai membuka mulutnya lebar-lebar sampai Appa Jung harus mengetuk meja untuk
menyadarkan istrinya yang terlewat ‘’konyol’’ itu.
Semenjak acara itu kedekatan Jaejoong
dengan keluarga Yunho pun semakin dekat, bahkan Jaejoong diminta untuk
memanggil Umma Jung dengan sebutan ‘Umma’ bukan ahjumma yang biasanya
dilakukannya. Taecyeon ternyata juga memiliki hobi yang sama dengan Yunho yaitu
bermain golf bersama. Dibalik kepolosan wajahnya ternyata Taecyeon seorang
namja yang sedikit ‘’nakal’’, tak beda dengan Yoochun. Berkat Yunho juga
Taecyeon menjadi akrab dengan Yoochun. Tak jarang 3 namja ini mengahbiskan
waktu bersama. Benar-benar keluarga harmonis.
Hubungan Yunho dan Jaejoong juga menjadi
semakin dekat, terhitung sejak hari itu mereka sudah berpacaran selama 2 tahun.
Orang tua mereka bahkan menyuruh keduanya untuk segera menikah sehabis kuliah.
Secara pribadi Yunho dan Jaejoong belum siap untuk melangkah ke tahap lanjutan
yang lebih serius. Keduanya masih ingin menikmati masa-masa pacaran mereka
sebelum akhirnya mengikat tanggung jawab yang lebih berat.
ONE DAY….
‘’aku akan pergi sebentar ke acara rapat
perusahaan Appa Boo. Kalau acaranya tak molor mungkin aku akan pulang saat
makan malam’’ ucap Yunho pada Jaejoong
‘’kau pergi sendirian Yun?” Tanya Jaejoong
yang sedari tadi duduk di sofa ruang tamu nya.
‘’aku pergi bersama Appa chagi. Jika butuh
bantuan hubungi saja Yoochun.’’
‘’aku sedikit grogi didekat Yoochun’’ balas
Jaejoong dengan menaikkan pundaknya
“wae? Apa dia pernah menakutimu?” kata
Yunho panic
“aku takut dengan manusia berjidat bak
lapangan bola itu Yun’’ jawabnya polos
Yunho tertawa dengan kerasnya hingga
membuat bibir Jaejoong mempout dengan lancip membentuk sudut 90®.
‘’tenang saja. Dia tak akan menyakitimu.
Tendang saja jidatnya jika kau ketakutan atau hubungi *123#’’ kata Yunho dengan
menahan tawanya
‘’pabbo. Kau kira aku ingin mengaktifkan
NSP hp ku eoh?”
“hahahaha. Mau saja kubohongi. Aku
berangkat dulu ne, jaga dirimu baik-baik’’ Yunho beranjak dari tempat duduknya
mengecup kning Jaejoong sebentar lalu berjalan keluar menuju ke halaman rumah.
Jaejoong tersenyum melihat perlakuan Yunho
yang terkesan semakin sayang padanya.
Dalam sekedipan mata, mobil Yunho sudah
menghilang di halaman rumahnya.
Jujur Jaejoong merasa kesepian dirumah,
appa dan ummanya sedang berada di luar kota menyelesaikan urusan bisnisnya,
Taecyeon sedang pergi keluar. Berkali-kali Jaejoong mengganti acara channel TV
nya, tak ada yang menarik. Mondar-mandir dari dapur ke depan TV, lalu kembali
lagi ke depan TV. Sesekali dia mencoba untuk tidur namun hasilnya nihil. Tentu
saja, ini baru pukul 10 pagi wooyyy. Jaejoong ingat bahwa dia baru saja menerima
kartu GOLD dari appa nya. Mungkin
shopping dulu di mall bisa membuatnya fresh lagi.
15 menit kemudian sampailah Jaejoong di
mall kenamaan di Seoul, karena ini bukan hari libur dan ini masih pagi jadi
hanya sedikit sekali pengunjung yang datang. Saat melihat-lihat dan memutar
mall itu, Jaejoong mendengar ada yang memanggilnya, saat dia menoleh ke
belakang ada namja jangkung bukan main yang melambaikan tangannya ke arah
Jaejoong. Dengan terengah-engah namja itu berusaha mengatur nafasnya, Jaejoong
yang masih belum tahu identitas namja ini hanya memandangnya dengan tatapan
penuh curiga.
‘apa dia akan berbuat macam-macam padaku?
OMO Tuhan, tolong aku aku masih polos doanya Jaejoong
‘’ahhh.. ahhhh… Kim Jaejoong, masih
ingatkah kau padaku?” tanyanya ramah
‘’ah nuguya? Mianhae aku benar-benar tak
mengenalimu’’ Jaejoong sedikit ketakutan
‘’ah mian, mungkin kau memang sudah lupa.’’
Jawab namja itu sambil cengengesan gaje yang membuat bulu kuduk Jaemma
merinding
‘’apa aku dulu mengenalmu?” Tanya Jaejoong
lagi
‘Shim Changmin imnida, kita dulu teman satu
SMA. Kau dulu alumni SMA TOHO bukan?”
‘’ah ne aku ingat, ah mian aku melupakan mu
Min, kau bertambah tinggi saja ne.’’
‘syukurlah dia teman lama ku.’ Jaejoong
mengucap rasa lega.
‘’haha kau bisa saja, bagaimana kalau kita
ke FOOD CENTER saja, akan ku traktir kau
makan pagi’’
‘’boleh juga’’
Sesampainya di FOOD CENTER
‘’jadi kau tinggal di Seoul sekarang?
Bagaimana rumahmu di GwangJu?’’
‘’rumah itu sekarang ditempati oleh
Haelmoni ku Min, karena appa pindah tempat kerja aku
jadi harus ikut pindah
juga.’’ Kata Jaejoong sambil menyuapkan steak sapi ke mulutnya.
‘’bagaimana kuliahmu? Kau ambil fakultas
apa? Sejak lulus SMA aku jadi jarang bertemu dengan teman-teman, untung saja
aku bertemu denganmu ne Jae’’
Jaejoong tersenyum mendengarnya, Changmin
termasuk sahabat terdekatnya selama dia duduk di bangku SMA, yah walaupun dia
adalah namja.
‘’aku kuliah di SHINKI UNIVERSITY sekarang.
Soal fakultas kau pasti tahu apa pelajaran favoritku saat SMA haha.’’
‘’ya tak lucu Jae. omong-omong bagaimana
hubunganmu dengan Siwon?’’ Tanya Changmin polos
Mendengar nama ‘’Choi Siwon’’ disebut
mendadak selera makan Jaejoong hilang seketika. Dia juga diam beberapa saat
sebelum menjawab pertanyaan Changmin.
‘'em dia, dia…. Aahhhhh dia sudah meninggal
Min’’ ucap Jaejoong sambil menghela nafas berat. Meskipun dia agak kesal
mendengarnama namja itu kembali disebut.
Otomatis romantis Changmin tersedak
mendengar perkataan Jaejoong, dia langsung terbatuk-batuk dengan dashyatnya.
Sampai-sampai Jaejoong menutup kuping untuk melindungi telinganya.
‘’mianhae Jae.’’ sambil meminum orange
juice nya Changmin melanjutkan makannya.
‘’kau serius? Kapan dia pergi? Aku tak
mendengar kabar duka apapun Jae.’’
‘’kalau kuhitung sudah nyaris 2tahun ini
dia pergi. Dan kuingatkan lagi jangan sebut nama namja itu ddepanku lagi Min.
aku tak suka.’’ Katanya ketus.
‘’ok baiklah Nona Kim muai meradang
nampaknya hahaha’’ tawa Changmin kembali mencairkan suasana yang tadinya
sedikit horror (?)
Dan mereka pun terlibat pembicaraan yang
lumayan seru, bercerita tentang kehidupan Changmin saat lulus SMA dan yang
lainnya. Penat yang dirasa Jaejoong pun tak kerasa lagi. Bertemu dengan teman
lama memang menyenangkan sekali. Rasa rindu yang terpendam bisa terurai
kembali. Lagipula siapa yang tahu bahwa sebenarnya namja ini juga menaruh rasa
pada Jaejoong. Namun ternyata Jaejoong hanya menganggap Changmin sebagai teman
dekat tidak lebih.
#poorChangmin
#ayoChangminmoveondong
JUNG MANSION
Ternyata Yunho menepati janjinya, dia
pulang saat makan malam tiba, untung saja Jaejoong sudah memasak untuknya,
bagaimana jika tidak? Mungkin appa kita akan mengurung umma kita sejak dulu.
Bagaimana bisa umma kita berada dirumah appa Yunho? Tentu saja karena memang
mereka berdua sudah tinggal serumah dan tak lama lagi akan segera menikah.
Mengapa begitu cepat? Tanya sama mereka sendiri *author cuek.
Saat makan Jaejoong bercerita tentang namja
yang dia temui di mall pagi tadi. Sedikit cemburu tentu saja, Yunho
menginteroterasi*mengintrogasi kali men* Jaejoong dengan tatapan membunuh (?).
namun dengan santai Jaejoong menjawab dengan apa adanya. Memang nyatanya dia
dulu sangat dekat dengan Changmin. Tak sedikitpun Jaejoong dekat dengan seorang
yeoja untuk menjadi teman dekatnya.
‘’jadi, sejak kapan kau berteman dengan
namja itu?’’ Tanya Yunho sekalipun tanpa menyebut nama Changmin.
‘’aku berteman dengannya saat duduk di SMP
Yun, kebetulan rumah kami juga 1 blok, dan rumahnya berada didepan rumahku saat
itu. Jadi dialah teman yang paling dekat denganku. Saat SMA kita kebetulan
masuk ke sekolah yang sama lagi, namun dia menghilang saat kelulusan SMA. Dan
aku baru bertemu dengannya tadi pagi. Itupun juga dengan cara tak disengaja
Tuan Jung. Jangan menatapku seperti itu. Aku hanya berbicara apa adanya saja”
terang Jaejoong.
“apa dia berbuat yang tidak-tidak padamu
Nona Kim?”
“begini kujelaskan padamu Tuan Jung.
Namanya seorang sahabat tak mungin melakukan hal yang tidak-tidak. Apa yang
kumasukan dalam makananku tadi hingga kau bertanya seperti itu?’
“aku hanya tidak suka saja kau terlalu
dekat dengan namja yang tidak kukenal Jae. aku takut terjadi hal yangtidak
kuinginkan saja”
“tenanglah Yun. Dia bisa dipercaya tenang
saja. Akan kukenalkan dia padamu kalau begitu. Supaya kau bisa tenang”.
“baiklah kalau Nona Jung sudah bicara
seperti itu, aku bisa menurut” jawba Yunho dengan cengegesan.
“jangan seenaknya merubah margaku tuan
Jung. Aku belum sah menjadi istrimu.”
“itu bisa terjadi. Dalam beberapa minggu
lagi” jawabnya dengan tertawa lebar.
“yah, namja menyebalkan kembali kau”
Duo beda gender itu berlarilarian
mengelilingi rumah, sudah menjadi kebiasaan nampaknya.
Bagaimana dengan Changmin?
Dengan cepat jaejoong menyambar hp nya yang
tergeletak sehabis dibanting ke kasur oleh majikannya. #poorHP.
Dicarinya nama namja yang ditemuinya
kemarin. Hari ini Jaejoong sengaja akan mengundang Changmin kerumah kebetulan
Yunho juga sedang lbur.
“yeoboseo Changmin-ah. Annyeong”
“annyeong Jaejoong-ah. Bagaimana kabarmu?”
“baik-baik saja Min. begini, bisakah kau
datang kerumahku hari ini?”
“ada perlu apa memangnnya?”
“sudahlah datang saja. Akan ku kirimkan
alamatku nanti. Cepat datang ne. ini sangat penting. Annyeong”
Belum sempat Changmin menjawabnya keburu ditutup teleponnya oleh Jaejoong. Tak
lama kemudian datang sms dari Jaejoong yang berisikan alamat rumahnya.tanpa
berpikir panjang, Changmin langsung menuju ke rumah Jaejoong. Sesampainya
dirumah minimalis nan mungil itu, Changmin melihat adik Jaejoong.
“Taecyeon-ah !!!” triak Changmin
“ah Changmin hyung. Bagaimana kau bisa ada
disini?”
‘’kemarin aku bertemu dengan kakak mu
dan dia mengundangku untuk datang hari
ini.”
“jadi begitu. Ayo masuk hyung, Jaejoong
noona pasti sudah menunggumu.” Ajak Taecyeon ke dalam.
#Changmin mengangguk mengekor dibelakang
Taecyeon.
“Noona, ada yang mencarimu.!!!” Teriak
Taeceyon pada Jaejoong.
#Namun yang keluar adalah sang APPA, Tuan
Jung Muda.
“noona mu sedang pergi keluar sebentar.
Nuguya?”bisik Yunho pada adik laki-lakinya.
“ah ini teman noona Jae.”
Changmin tersenyum lalu….
“annyeong Shim Changmin imnida. Aku teman
Jaejoong sewaktu SMA.” Salam Changmin dengan senyum yang tak lepas dari bibir
sexy nya.*auw min maksud loh
“Yunho. Jung Yunho. Aku namnjachingu nya
Jaejoong.” Salam Yunho dengan ramah.
‘jadi dia namja yang dibicarakan Jaejoong
kemarin. Sepertinya dia namja yang baik’ pikir Yunho
“lebih baik duduk saja dulu sambil menunggu
noona ku datang dulu. Silahkan Changmin hyung duduk bersama Yunho hyung dulu.
Akan kuambilkan minum dulu”
Changmin terlihat sedikit kikuk berhadapan
dengan Yunho, wajahnya sepertinya tidak suka dengan kehadiranya disini. Dia toh
disini atas undangan yeojachingunya sendiri. Apa Jaejoong tak memberi tahu
Yunho dulu?
‘’jadi… em Changmin-sshi” Yunho sepertinya juga
kikuk juga
“changmin saja. Kita sepertinya seumuran. “
“ah ne, ada keperluan apa kau kemari?”
“Jaejoong
mengundangku datang kemari pagi tadi dia menelponku. Aku tidak tahu apa
yang dia butuhkan dariku.” Jelasnya.
“ah kebeteulan dia juga sedang pergi ini.
Jadi yaaa kau harus menunggu dulu hehehe”
*Yunho plis deh jangan kikuk gitu napa.
“haha gwenchana. Aku juga senang bertemu
denganmu. Jadi sejak kapan kau berpacaran dengan Jaejoong? Sewaktu dia bertemu
denganku di tak cerita jika sudah memilki namjachingu”
“em sekitar sudah 2 tahun ini. Eh apa kau
tau Choi Siwon?” Tanya Yunho yang masih sedikit penasaran tentang mantan
namjachingu Jaejoong tersebut.
“Choi Siwon itu dulu namjachingu Jaejoong
sewaktu dia belum pindah kemari. Aku juga mengenalnya. Dia itu ternyata namja
yang tidak baik. Kudengar dari teman-temanku dia sudah menyelingkuhi jaejoong
berkali-kali. Kau tahu Yun, dulu sewaktu Jae sedang dispensasi karena suatu
urusan sekolah dia harus meninggalkan Seoul selama 7 hari, setelah selesai
mengantarkannya ke bandara, kulihat Siwon sedang bermesraan dengan yeoja lain
di caffe sekitar kompleks rumahku.bagaimana bisa seorang namja itu berpacaran
dengan Jaejoong yang notabene nya adalah yeoja yang sangat selektif. Bahkan
Jaejoong sudah kuanggap sebagai noona ku sendiri saking dewasanya dia. Namun apa
mau dikata, mengetahui Siwon yang berkelalukan buruk seperti itu, Jaejoong
selalu memaafkannya, dia bahkan selalu berkata bahwa Siwon adalah namja yang
cocok untuk dirinya. Padahal yang kurasa dan kenyataannya tidak seperti itu.”
Jelas Changmin sambil sedikit mengeluarkan uneg-uneg masa lalunya.
“jadi sebegitu parahnya kah Siwon itu?”
“ne, dia sangat playboy. Hanya wajahnya
saja sangat menutupi sifat aslinya. Kau belum tau orangnya Yun?”
“belum pernah, kemarin saja Jaejoong
bercerita bahwa dia sudah meninggal dan dia juga sempat mengajakku ke makamnya”
“benarkah? Karena kemarin dia bercerita
bahwa dia-
*yeoja em namja eh serah deh paling imut
se-antero SMENT datang
“aku pulangggg !!!!!”
“ne. ya noona kenapa kau datangnya lama
sekali” protes Taecyeon tiba-tiba datang
membawa minum 3 gelas saja.
“ada yang lupa tadi saat aku berbelanja,
jadi sedikit agak lama. OMO. Changmin sudah disini. Annyeong, sejak kapan?”
Jaejoong membungkukkan badannya dikit.
“aku baru saja datang Jae, Yunho menemaniku
ngobrol dari tadi.” Changmintersenyum.
“ne, kau juga lama sekali Boo. Apa saja
yang kau beli? Stok untuk 1 bulan kedepan?” appa Yun ikut-ikutan.
“kemungkinan begitu hehehe. Aku ganti baju
dulu” Jaejoong naik ke lantai 2 kemudian.
“memang yeoja nyaman sekali kalau sudah
nyaris menjadi ibu-ibu” celetuk Taecyeon
“apa kalian sudah berencana menikah Yun?”
Tanya Changmin tiba-tiba.
Yunho sedikit tersedak mendengar kata
menikah.
“ah sebenarnya belum ada rencana itu Min,
tapi orang tua kami menganjurkan kami untuk segera menikah”
“oh begitu, kudoakan kalian segera menikah
ne. kalian sudah sangat cocok. Dibandingkan dengan mantannya Jae.”
“hahaha. Ne terima kasih. Ayo diminum Min,
kasian Taecyeon” ejek Yunho
“maksud mu apa hyung? Mengejekku huh?”
“tidak juga hahaha”
Saat Jaejoong ikut bergabung suasana
menjadi sangat menyenangkan, apa yang Yunho bayangkan tentang Changmin hilang
sudah. Dia ternyata namja yang baik-baik, sama seperti yang dibicarakan oleh
Jaejoong. Semoga saja namja baik macam Changmin bisa menjadi kepercayaan Yunho
disaat yang tepat.
TBC chingu
Mian author
menghilang terlalu lama. Nyari wangsit sama Yunho oppa :)
Lanjut or delete?
Jangan jadi silent
reader ya
Tinggalkan jejak.