Jumat, 12 Juli 2013

Be My Girl Chap 2

Haloha readers. Kangen gk sama author?
Mian lama menghilang. sibuk sam kegiatan sekolah :D
nih author kasih yang chap 2.



Pada suatu hari ketika Yunho akan berangkat ke kampus HP nya berdering. Menandakan ada pesan masuk, tentu saja Yunho mengetahui siapa yang mengirimi pesan padanya pagi-pagi hari seperti sekarang ini.

You’ve got 1 message
From : JaeJoongie
Yun, kau sibuk? Bisa kau mengantarku ke cemetery hari  ini?

Apa maksud Jaejoong mengajak Yunho ke cemetery. Dia ingin menziarahi siapa?

To : JaeJoongie
Ne tentu saja. Aku tunggu didepan ne

Selesai mengirimkan pesannya Yunho bergegas mengeluarkan mobilnya dari dalam garasi, terlihat Jaejoong sudah ada didepan rumah Yunho dengan mengenakan balutan dress berwarna biru dongker namun ada yang aneh dengan wajah JaeJoong hari ini, dia terlihat murung. Wajahnya pun juga terlihat lemas tanpa semangat.
Setelah masuk ke dalam mobil Yunho, JaeJoong hanya diam, beberapa kali Yunho memergoki Jaejoong menghela nafas beberapa kali, namun kecurigaan Yunho itu hanya disimpan dalam hati. Selama perjalanan ke Cemetery, Yunho dan Jaejoong lebih banyak diam.


25 menit kemudian 2 orang beda gender ini sudah berada didalam Cemetery, Jaejoong mendahului Yunho masuk ke dalam, terlihat juga Jaejoong membawa sebuket bunga mawar putih. Jaejoong menhentikan langkahnya didepan nisan CHOI SIWON. Jaejoong berdoa selama beberapa saat kemudian menaruh bunga mawarnya didepan nisan namja tersebut. Dalam kepala Yunho sudah muncul banyak pertanyaan yang ingin disampaikannya pada Jaejjong, Yunho juga melihat nama Kim Heechul disamping kiri makam Choi Siwon. Terlihat makam ini masih baru.

‘siapa lagi 2 orang ini?’

‘mungkinkah namjachingu Jaejoong?’

‘lalu siapa Kim Heechul?’

‘nama marga mereka sama, mungkinkah kakak Jaejoong? Atau istri Choi Siwon?’

Yunho melamun beberapa saat sampai Jaejoong menoleh padanya dan memanggil namanya beberapa kali Yunho pun tak sadar.

“Yun, kau kenapa? Gwenchana? “

“ah ah Aniya Jae. sudah selesai?” Tanya Yunho sedikit panik.
Jaejoong menoleh ke belakang sebentar

“Ne sudah selesai urusanku disini, ayo kita keluar akan kuceritakan beberapa hal padamu” Jaejjong sudah menggamit lengan Yunho pelan.


Mereka sedang duduk dibawah pohon akasia yang sedang berbunga hari itu, duduk di sebuah bangku panjang ditemani secangkir coffe latte yang dibelikan oleh Yunho. Cuaca sedang cerah hari ini. Angin pun bertiup dengan lembut membelai kedua orang itu. Yunho duduk disamping Jaejoong yang sedang asyik menatap ke langit biru yang cerah tanpa tertutup awan putih, Yunho sendiri menikmati melihat yeoja disampingnya kini, wajahnya terlihat sangat polos, sesekali terlihat bibir cherry nya menyunggingkan senyum yang manis.

“jadi, boleh aku bertanya sekarang?”

“ne tentu saja, apa yang ingin kau tanyakan Yun?” jawab Jaejoong sembari menggeser posisi duduknya menghadap ke Yunho

“ Choi Siwon. Nuguya Jae?”
Jaejoong tersenyum sambil tertunduk sebentar lalu berganti menatap Yunho intens.

“ku ingatkan kau lebih dulu ne Yun. Saat aku menjelaskan padamu nanti kau jangan marah padaku”

“ne, ayolah ceritakan padaku”
Jaejoong kembali menatap Yunho, menatap mata musang itu jauh lebih dalam, seolah dia menemukan sesuatu di dalamnya.

“dia namjachinguku Yun. . .”


JEDEEERRRRRRR !!!!!



Dunia Yunho runtuh seketika, ternyata benar apa yang difikirkannya tadi, Yunho seolah tersambar petir, saat mendengar hal itu dari Jaejoong dia sedikit tersentak dan coffe latte nya juga sedikit tumpah ke tanah. Namun agaknya Jaejoong tak menyadari hal itu.
Jaejoong kembali menatap Yunho lalu melanjutkan kembali ceritanya.
“aku sudah hampir 2 tahun bersama Siwon, selama itu pula aku merasakan bahwa dialah namja yang cocok untukku, bahkan umma dan appa ku sudah mengatakan bahwa kami harus segera menikah. Tapi apa kau tahu Yun, dia itu namja yang baik, dia seperti buku kosong, yang menawarkan kekosongannya untuk diisi dengan tulisan yang bisa dibaca oleh setiap orang. Dia juga orang yang ramah, hangat, dan tidak sombong, selama bersamanya yang kurasakan hanyalah senang dan nyaman” Jaejong sesekali menatap kembali coffe latte nya yang mulai mendingin, menatap mata Yunho, menatap langit, lalu menatap wajah Yunho lagi. Yunho bisa melhat ada raut kesedihan saat dia menceritakan sosok Siwon padanya.


“kemudian, dia mengatakan kalau dia akan menikahiku, aku sangat bahagia sekali. Kami bahkan sudah merencanakan rencana pernikahan kami kelak. Menyusun semua perlengkapannya, dari mulai memilih gaun pengantin, fitting baju pengantin, memilih lokasi pernikahan, gereja mana yang akan kami gunakan untuk acara pemberkatan.” Jaejoong menghela nafas sejenak, suaranya mulai bergetar, dan matanya berkaca-kaca menahan tangis.

“namun itu semua tidak akan pernah terjadi Yun, 3 hari sebelum Hari-H, dia kecelakaan. Pagi harinya dia sempat berpamitan padaku kalau dia akan mengunjungi rumah saudaranya di Busan, dalam perjalanan ke sana dia mengalami kecelakaan, mobil yang dikendarainya menabrak sebuah truk bermuatan. Yang lebih mengejutkannya lagi, saat kecelakaan itu terjadi, dia bersama seorang yeoja. Yeoja yang kuketahui sebagai KIM HEECHUL, dia adalah seonbae ku di kampus. Siwon meninggal saatperjalanan menuju Rumah sakit, sedangkan Heechul, dia meninggal di lokasi.” Jaejoong mengakhiri ceritanya dengan menahan nafas sambil meremas ujung dress nya. Matanya sudah mulai berair, tanpa Jaejoong sadari dia telah menangis. Yunho langsung merangkul Jaejoong yang 
 sudah sangat sedih menceritakan kembali masa lalu nya tersebut.

 “mianhae Jae, tak seharusnya kutanyakan hal ini padamu. Aku sudah membuatmu sedih. Mianhae” ucap Yunho penuh sesal. Suaranya lirh hanya didengar oleh Jaejoong

“gwenchana Yun. Kurasa kau memang perlu tahu masa lalu ku.” Tangisnya sudah mulai berhenti, namun mata nya masih merah

“mianhae Jae, tapi 1pertanyaan lagi. Kenapa kau masih mengunjungi makamnya jika Siwon sudah mengkhianatimu? Tidak kah kau sakit hati padanya?”

“sudah kulupakan semua rasa sakit hatiku Yun, kalaupun sekarang mereka berdua masih hidup toh mereka juga akan lebih menyakitiku lagi kan? Aku sudah belajar menerima semuanya Yun, tak ada yang perlu disesalkan. Lagipula aku sudah memaafkan mereka, tak ada dendam dalam hatiku, aku mengunjungi mereka hanya sekedar untuk menengok keadaan mereka disini”

“kau berbesar hati sekali Jae. aku kagum padamu”

“ne terima kasih Yun.”

“em omong-omong apakah kau sudah kembali membuka hati untuk seseorang lagi setelah disakiti olehnya?”
Jaejoong tersenyum mendengar pertanyaan Yunho. Lalu menatap mata musang itu lagi.

“menurutmu apakah aku harus menolak namja disampingku ini?” jawabnya sambil tersenyum

Yunho menjadi salah tingkah mendengar perkataan Jaejoong, mungkinkah Jaejoong juga menyukai Yunho seperti apa yang Yunho rasakan padanya selama ini?
Jaejoong sendiri sudah mengobati rasa sakit hati Yunho pada Jae-In yang begitu mendalam, Yunho bahkan merasakan dunianya sudah menjadi satu dengan dunia Jaejoong.

Kedekatan mereka berdua pun sudah ramai dibicarakan oleh teman-temannya.
“jadi, Kim Jaejoong. Maukah kau menerima Jung Yunho, orang yang selama ini berbicara padamu menggunakan buku gambar, yang selalu menelponmu pukul 5 pagi untuk membangunkanmu, orang yang selama ini selalu menceritakan lelucon untukmu sebagai namjachingumu yang setia dan menerimamu apa adanya termasuk masa lalu mu yang ya cukup suram kelam dan kelabu? Pinta Yunho dengan mata berbinar.
Jaejoong tertawa dengan keras mendengar penuturan Yunho. Ternyata dia namja yang 
 cukup kocak juga piker Jaejoong.

“ya kenapa kau tertawa? Apa yang lucu?”

“aniya aniya, tak ada yang lucu Jung em mian Yun. Ehem ehem.

Baiklah, aku mau” ucapnya dengan pipi merah merona ditambah dengan bibirnya yang mengerucut dengan sempurna. Membuat nya sangat imut dan menggemaskan. Namja mana yang tak tertarik bila melihat Jaejoong seperti ini.

Daaannn berita ‘berpacarannya’ mereka pun menjadi HEADLINES NEWS di kampus. Semua orang mengucapkan selamat atas bersatunya 2 orang ini. Tak terkecuali teman Yunho, Yoochun. Namja playboy berjidat seksi nan lebar(?) ini juga turut berbahagia mendengar bahwa temannya sudah memiliki tambatan hati lagi.
Tak terkecuali Jae-In. Saat dia berada di perpustakaan dia tak sengaja bertemu dengan Yunho.  Tak lupa juga dia mengucapkan selamat pada namja jangkung bermata musang tersebut.

“selamat Yun. Ku doakan semoga kalian bisa langgeng sampai ke pelaminan.” Ujar jae-In sambil mengulurka tangannya ke Yunho

Yunho melirik sekilas lalu menjawab uluran tangan Jae-In.

“ne khamsahamnida Jae-In ah’’

‘’kulihat dia yeoja yang baik, cocok untukmu.’’

‘’memang begitu, dia sangat baik. Dan menurutku juga sudah pas menjadi istriku kelak’’

‘’kudoakan semoga doa mu terwujud Yun. Aku permisi dulu. Annyeong’’

Yunho hanya tersenyum menjawab penuturan Jae-In, sejujurnya dia masih merasa sedikit kesal dengan mantan yeojachingunya itu.

‘ Masih bisa-bisanya mengucapkan selamat padaku. Tak ada dosa sedikitpun Nona Choi?’


Malam harinya orang tua Yunho mengundang keluarga Jaejoong untuk makan malam bersama dirumah Yunho, namun sayangnya orang tu Jaejoong sedang tak ada dirumah, yang ada hanyalah Jaejoong serta adik laki-lakinya Kim Taecyeon. Namun begitu orang tua Yunhodengan senang hati menyambut kedatangan Jaejoong dan adiknya yang tak kalah jangkung dan tampan itu. Selama makan malam pun Jaejoong banyak bercerita tentang latar belakang keluarganya. Dia juga bercerita bahwa dia dulu sewaktu SMA adalah anak yang dianggap ‘’nerd’’ dalam pergaulan Karena Jaejoong sedikit kuper dan hanya berteman dengan sedikit teman. Dan yang tentu saja paling heboh mendengar cerita Jaejoong adalah Umma Jung, beliau sangat intens dalam mendengar cerita Jaejoong, sesekali beliau hanya termangu mendengar ceritanya, kadang juga sampai membuka mulutnya lebar-lebar sampai Appa Jung harus mengetuk meja untuk menyadarkan istrinya yang terlewat ‘’konyol’’ itu.


Semenjak acara itu kedekatan Jaejoong dengan keluarga Yunho pun semakin dekat, bahkan Jaejoong diminta untuk memanggil Umma Jung dengan sebutan ‘Umma’ bukan ahjumma yang biasanya dilakukannya. Taecyeon ternyata juga memiliki hobi yang sama dengan Yunho yaitu bermain golf bersama. Dibalik kepolosan wajahnya ternyata Taecyeon seorang namja yang sedikit ‘’nakal’’, tak beda dengan Yoochun. Berkat Yunho juga Taecyeon menjadi akrab dengan Yoochun. Tak jarang 3 namja ini mengahbiskan waktu bersama. Benar-benar keluarga harmonis.

Hubungan Yunho dan Jaejoong juga menjadi semakin dekat, terhitung sejak hari itu mereka sudah berpacaran selama 2 tahun. Orang tua mereka bahkan menyuruh keduanya untuk segera menikah sehabis kuliah. Secara pribadi Yunho dan Jaejoong belum siap untuk melangkah ke tahap lanjutan yang lebih serius. Keduanya masih ingin menikmati masa-masa pacaran mereka sebelum akhirnya mengikat tanggung jawab yang lebih berat.


ONE DAY….



‘’aku akan pergi sebentar ke acara rapat perusahaan Appa Boo. Kalau acaranya tak molor mungkin aku akan pulang saat makan malam’’ ucap Yunho pada Jaejoong

‘’kau pergi sendirian Yun?” Tanya Jaejoong yang sedari tadi duduk di sofa ruang tamu nya.

‘’aku pergi bersama Appa chagi. Jika butuh bantuan hubungi saja Yoochun.’’

‘’aku sedikit grogi didekat Yoochun’’ balas Jaejoong dengan menaikkan pundaknya

“wae? Apa dia pernah menakutimu?” kata Yunho panic

“aku takut dengan manusia berjidat bak lapangan bola itu Yun’’ jawabnya polos

Yunho tertawa dengan kerasnya hingga membuat bibir Jaejoong mempout dengan lancip membentuk sudut  90®.

‘’tenang saja. Dia tak akan menyakitimu. Tendang saja jidatnya jika kau ketakutan atau hubungi *123#’’ kata Yunho dengan menahan tawanya

‘’pabbo. Kau kira aku ingin mengaktifkan NSP hp ku eoh?”

“hahahaha. Mau saja kubohongi. Aku berangkat dulu ne, jaga dirimu baik-baik’’ Yunho beranjak dari tempat duduknya mengecup kning Jaejoong sebentar lalu berjalan keluar menuju ke halaman rumah.

Jaejoong tersenyum melihat perlakuan Yunho yang terkesan semakin sayang padanya.

Dalam sekedipan mata, mobil Yunho sudah menghilang di halaman rumahnya.


Jujur Jaejoong merasa kesepian dirumah, appa dan ummanya sedang berada di luar kota menyelesaikan urusan bisnisnya, Taecyeon sedang pergi keluar. Berkali-kali Jaejoong mengganti acara channel TV nya, tak ada yang menarik. Mondar-mandir dari dapur ke depan TV, lalu kembali lagi ke depan TV. Sesekali dia mencoba untuk tidur namun hasilnya nihil. Tentu saja, ini baru pukul 10 pagi wooyyy. Jaejoong ingat bahwa dia baru saja menerima kartu GOLD  dari appa nya. Mungkin shopping dulu di mall bisa membuatnya fresh lagi.

15 menit kemudian sampailah Jaejoong di mall kenamaan di Seoul, karena ini bukan hari libur dan ini masih pagi jadi hanya sedikit sekali pengunjung yang datang. Saat melihat-lihat dan memutar mall itu, Jaejoong mendengar ada yang memanggilnya, saat dia menoleh ke belakang ada namja jangkung bukan main yang melambaikan tangannya ke arah Jaejoong. Dengan terengah-engah namja itu berusaha mengatur nafasnya, Jaejoong yang masih belum tahu identitas namja ini hanya memandangnya dengan tatapan penuh curiga.
‘apa dia akan berbuat macam-macam padaku? OMO Tuhan, tolong aku aku masih polos doanya Jaejoong

‘’ahhh.. ahhhh… Kim Jaejoong, masih ingatkah kau padaku?” tanyanya ramah

‘’ah nuguya? Mianhae aku benar-benar tak mengenalimu’’ Jaejoong sedikit ketakutan

‘’ah mian, mungkin kau memang sudah lupa.’’ Jawab namja itu sambil cengengesan gaje yang membuat bulu kuduk Jaemma merinding

‘’apa aku dulu mengenalmu?” Tanya Jaejoong lagi

‘Shim Changmin imnida, kita dulu teman satu SMA. Kau dulu alumni SMA TOHO bukan?”

‘’ah ne aku ingat, ah mian aku melupakan mu Min, kau bertambah tinggi saja ne.’’

‘syukurlah dia teman lama ku.’ Jaejoong mengucap rasa lega.

‘’haha kau bisa saja, bagaimana kalau kita ke FOOD CENTER saja, akan ku traktir kau 
makan pagi’’

‘’boleh juga’’


Sesampainya di FOOD CENTER



‘’jadi kau tinggal di Seoul sekarang? Bagaimana rumahmu di GwangJu?’’

‘’rumah itu sekarang ditempati oleh Haelmoni ku Min, karena appa pindah tempat kerja aku 
jadi harus ikut pindah juga.’’ Kata Jaejoong sambil menyuapkan steak sapi ke mulutnya.

‘’bagaimana kuliahmu? Kau ambil fakultas apa? Sejak lulus SMA aku jadi jarang bertemu dengan teman-teman, untung saja aku bertemu denganmu ne Jae’’


Jaejoong tersenyum mendengarnya, Changmin termasuk sahabat terdekatnya selama dia duduk di bangku SMA, yah walaupun dia adalah namja.

‘’aku kuliah di SHINKI UNIVERSITY sekarang. Soal fakultas kau pasti tahu apa pelajaran favoritku saat SMA haha.’’

‘’ya tak lucu Jae. omong-omong bagaimana hubunganmu dengan Siwon?’’ Tanya Changmin polos
 Mendengar nama ‘’Choi Siwon’’ disebut mendadak selera makan Jaejoong hilang seketika. Dia juga diam beberapa saat sebelum menjawab pertanyaan Changmin.

‘'em dia, dia…. Aahhhhh dia sudah meninggal Min’’ ucap Jaejoong sambil menghela nafas berat. Meskipun dia agak kesal mendengarnama namja itu kembali disebut.

Otomatis romantis Changmin tersedak mendengar perkataan Jaejoong, dia langsung terbatuk-batuk dengan dashyatnya. Sampai-sampai Jaejoong menutup kuping untuk melindungi telinganya.

‘’mianhae Jae.’’ sambil meminum orange juice nya Changmin melanjutkan makannya.

‘’kau serius? Kapan dia pergi? Aku tak mendengar kabar duka apapun Jae.’’

‘’kalau kuhitung sudah nyaris 2tahun ini dia pergi. Dan kuingatkan lagi jangan sebut nama namja itu ddepanku lagi Min. aku tak suka.’’ Katanya ketus.

‘’ok baiklah Nona Kim muai meradang nampaknya hahaha’’ tawa Changmin kembali mencairkan suasana yang tadinya sedikit horror (?)


Dan mereka pun terlibat pembicaraan yang lumayan seru, bercerita tentang kehidupan Changmin saat lulus SMA dan yang lainnya. Penat yang dirasa Jaejoong pun tak kerasa lagi. Bertemu dengan teman lama memang menyenangkan sekali. Rasa rindu yang terpendam bisa terurai kembali. Lagipula siapa yang tahu bahwa sebenarnya namja ini juga menaruh rasa pada Jaejoong. Namun ternyata Jaejoong hanya menganggap Changmin sebagai teman dekat tidak lebih.

#poorChangmin

#ayoChangminmoveondong



JUNG MANSION

Ternyata Yunho menepati janjinya, dia pulang saat makan malam tiba, untung saja Jaejoong sudah memasak untuknya, bagaimana jika tidak? Mungkin appa kita akan mengurung umma kita sejak dulu. Bagaimana bisa umma kita berada dirumah appa Yunho? Tentu saja karena memang mereka berdua sudah tinggal serumah dan tak lama lagi akan segera menikah. Mengapa begitu cepat? Tanya sama mereka sendiri *author cuek.

Saat makan Jaejoong bercerita tentang namja yang dia temui di mall pagi tadi. Sedikit cemburu tentu saja, Yunho menginteroterasi*mengintrogasi kali men* Jaejoong dengan tatapan membunuh (?). namun dengan santai Jaejoong menjawab dengan apa adanya. Memang nyatanya dia dulu sangat dekat dengan Changmin. Tak sedikitpun Jaejoong dekat dengan seorang yeoja untuk menjadi teman dekatnya.

‘’jadi, sejak kapan kau berteman dengan namja itu?’’ Tanya Yunho sekalipun tanpa menyebut nama Changmin.

‘’aku berteman dengannya saat duduk di SMP Yun, kebetulan rumah kami juga 1 blok, dan rumahnya berada didepan rumahku saat itu. Jadi dialah teman yang paling dekat denganku. Saat SMA kita kebetulan masuk ke sekolah yang sama lagi, namun dia menghilang saat kelulusan SMA. Dan aku baru bertemu dengannya tadi pagi. Itupun juga dengan cara tak disengaja Tuan Jung. Jangan menatapku seperti itu. Aku hanya berbicara apa adanya saja” terang Jaejoong.

“apa dia berbuat yang tidak-tidak padamu Nona Kim?”

“begini kujelaskan padamu Tuan Jung. Namanya seorang sahabat tak mungin melakukan hal yang tidak-tidak. Apa yang kumasukan dalam makananku tadi hingga kau bertanya seperti itu?’

“aku hanya tidak suka saja kau terlalu dekat dengan namja yang tidak kukenal Jae. aku takut terjadi hal yangtidak kuinginkan saja”

“tenanglah Yun. Dia bisa dipercaya tenang saja. Akan kukenalkan dia padamu kalau begitu. Supaya kau bisa tenang”.

“baiklah kalau Nona Jung sudah bicara seperti itu, aku bisa menurut” jawba Yunho dengan cengegesan.

“jangan seenaknya merubah margaku tuan Jung. Aku belum sah menjadi istrimu.”

“itu bisa terjadi. Dalam beberapa minggu lagi” jawabnya dengan tertawa lebar.

“yah, namja menyebalkan kembali kau”
Duo beda gender itu berlarilarian mengelilingi rumah, sudah menjadi kebiasaan nampaknya.


Bagaimana dengan Changmin?


Dengan cepat jaejoong menyambar hp nya yang tergeletak sehabis dibanting ke kasur oleh majikannya. #poorHP.

Dicarinya nama namja yang ditemuinya kemarin. Hari ini Jaejoong sengaja akan mengundang Changmin kerumah kebetulan Yunho juga sedang lbur.

“yeoboseo Changmin-ah. Annyeong”


“annyeong Jaejoong-ah. Bagaimana kabarmu?”

“baik-baik saja Min. begini, bisakah kau datang kerumahku hari ini?”

“ada perlu apa memangnnya?”

“sudahlah datang saja. Akan ku kirimkan alamatku nanti. Cepat datang ne. ini sangat penting. Annyeong”

Belum sempat Changmin menjawabnya  keburu ditutup teleponnya oleh Jaejoong. Tak lama kemudian datang sms dari Jaejoong yang berisikan alamat rumahnya.tanpa berpikir panjang, Changmin langsung menuju ke rumah Jaejoong. Sesampainya dirumah minimalis nan mungil itu, Changmin melihat adik Jaejoong.

“Taecyeon-ah !!!” triak Changmin

“ah Changmin hyung. Bagaimana kau bisa ada disini?”

‘’kemarin aku bertemu dengan kakak mu dan  dia mengundangku untuk datang hari ini.”
“jadi begitu. Ayo masuk hyung, Jaejoong noona pasti sudah menunggumu.” Ajak Taecyeon ke dalam.

#Changmin mengangguk mengekor dibelakang Taecyeon.


“Noona, ada yang mencarimu.!!!” Teriak Taeceyon pada Jaejoong.

#Namun yang keluar adalah sang APPA, Tuan Jung Muda.


“noona mu sedang pergi keluar sebentar. Nuguya?”bisik Yunho pada adik laki-lakinya.

“ah ini teman noona Jae.”
Changmin tersenyum lalu….

“annyeong Shim Changmin imnida. Aku teman Jaejoong sewaktu SMA.” Salam Changmin dengan senyum yang tak lepas dari bibir sexy nya.*auw min maksud loh

“Yunho. Jung Yunho. Aku namnjachingu nya Jaejoong.” Salam Yunho dengan ramah.

‘jadi dia namja yang dibicarakan Jaejoong kemarin. Sepertinya dia namja yang baik’ pikir Yunho

“lebih baik duduk saja dulu sambil menunggu noona ku datang dulu. Silahkan Changmin hyung duduk bersama Yunho hyung dulu. Akan kuambilkan minum dulu”
Changmin terlihat sedikit kikuk berhadapan dengan Yunho, wajahnya sepertinya tidak suka dengan kehadiranya disini. Dia toh disini atas undangan yeojachingunya sendiri. Apa Jaejoong tak memberi tahu Yunho dulu?

‘’jadi… em Changmin-sshi” Yunho sepertinya juga kikuk juga

“changmin saja. Kita sepertinya seumuran. “

“ah ne, ada keperluan apa kau kemari?”

“Jaejoong  mengundangku datang kemari pagi tadi dia menelponku. Aku tidak tahu apa yang dia butuhkan dariku.” Jelasnya.

“ah kebeteulan dia juga sedang pergi ini. Jadi yaaa kau harus menunggu dulu hehehe”

*Yunho plis deh jangan kikuk gitu napa.


“haha gwenchana. Aku juga senang bertemu denganmu. Jadi sejak kapan kau berpacaran dengan Jaejoong? Sewaktu dia bertemu denganku di tak cerita jika sudah memilki namjachingu”

“em sekitar sudah 2 tahun ini. Eh apa kau tau Choi Siwon?” Tanya Yunho yang masih sedikit penasaran tentang mantan namjachingu Jaejoong tersebut.

“Choi Siwon itu dulu namjachingu Jaejoong sewaktu dia belum pindah kemari. Aku juga mengenalnya. Dia itu ternyata namja yang tidak baik. Kudengar dari teman-temanku dia sudah menyelingkuhi jaejoong berkali-kali. Kau tahu Yun, dulu sewaktu Jae sedang dispensasi karena suatu urusan sekolah dia harus meninggalkan Seoul selama 7 hari, setelah selesai mengantarkannya ke bandara, kulihat Siwon sedang bermesraan dengan yeoja lain di caffe sekitar kompleks rumahku.bagaimana bisa seorang namja itu berpacaran dengan Jaejoong yang notabene nya adalah yeoja yang sangat selektif. Bahkan Jaejoong sudah kuanggap sebagai noona ku sendiri saking dewasanya dia. Namun apa mau dikata, mengetahui Siwon yang berkelalukan buruk seperti itu, Jaejoong selalu memaafkannya, dia bahkan selalu berkata bahwa Siwon adalah namja yang cocok untuk dirinya. Padahal yang kurasa dan kenyataannya tidak seperti itu.” Jelas Changmin sambil sedikit mengeluarkan uneg-uneg masa lalunya.

“jadi sebegitu parahnya kah Siwon itu?”

“ne, dia sangat playboy. Hanya wajahnya saja sangat menutupi sifat aslinya. Kau belum tau orangnya Yun?”

“belum pernah, kemarin saja Jaejoong bercerita bahwa dia sudah meninggal dan dia juga sempat mengajakku ke makamnya”

“benarkah? Karena kemarin dia bercerita bahwa dia-

*yeoja em namja eh serah deh paling imut se-antero SMENT datang

“aku pulangggg !!!!!”

“ne. ya noona kenapa kau datangnya lama sekali” protes Taecyeon tiba-tiba datang 
membawa minum 3 gelas saja.

“ada yang lupa tadi saat aku berbelanja, jadi sedikit agak lama. OMO. Changmin sudah disini. Annyeong, sejak kapan?” Jaejoong membungkukkan badannya dikit.

“aku baru saja datang Jae, Yunho menemaniku ngobrol dari tadi.” Changmintersenyum.

“ne, kau juga lama sekali Boo. Apa saja yang kau beli? Stok untuk 1 bulan kedepan?” appa Yun ikut-ikutan.

“kemungkinan begitu hehehe. Aku ganti baju dulu” Jaejoong naik ke lantai 2 kemudian.

“memang yeoja nyaman sekali kalau sudah nyaris menjadi ibu-ibu” celetuk Taecyeon

“apa kalian sudah berencana menikah Yun?” Tanya Changmin tiba-tiba.
Yunho sedikit tersedak mendengar kata menikah.

“ah sebenarnya belum ada rencana itu Min, tapi orang tua kami menganjurkan kami untuk segera menikah”

“oh begitu, kudoakan kalian segera menikah ne. kalian sudah sangat cocok. Dibandingkan dengan mantannya Jae.”

“hahaha. Ne terima kasih. Ayo diminum Min, kasian Taecyeon” ejek Yunho

“maksud mu apa hyung? Mengejekku huh?”

“tidak juga hahaha”

Saat Jaejoong ikut bergabung suasana menjadi sangat menyenangkan, apa yang Yunho bayangkan tentang Changmin hilang sudah. Dia ternyata namja yang baik-baik, sama seperti yang dibicarakan oleh Jaejoong. Semoga saja namja baik macam Changmin bisa menjadi kepercayaan Yunho disaat yang tepat.

TBC chingu
Mian author menghilang terlalu lama. Nyari wangsit sama Yunho oppa :)
Lanjut or delete?
Jangan jadi silent reader ya
Tinggalkan jejak.